Jejak Islam di Spanyol Lewat Kejayaan Cordoba

Qumedia - Di antara gemuruh sejarah dan denyut peradaban, Cordoba, kota yang terletak di jantung Andalusia, Spanyol, dahulu bersinar sebagai mercusuar ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Cahayanya memancar ke seluruh Eropa, menerangi kegelapan Abad Pertengahan dengan obor intelektualitas yang dibawa oleh Islam. Jejak peradaban Islam di Spanyol, khususnya pada masa kejayaan Cordoba, adalah warisan abadi yang patut direnungkan dan dipelajari.
Kota ini pernah menjadi ibukota kekhalifahan Umayyah di Spanyol (al-Andalus), sebuah entitas politik dan budaya yang makmur dan maju. Di bawah pemerintahan yang bijaksana, Cordoba berkembang pesat menjadi pusat pembelajaran, seni, dan perdagangan. Masjid Agung Cordoba, yang kini dikenal sebagai Mezquita-Catedral, menjadi saksi bisu kebesaran arsitektur Islam pada masa itu. Dengan pilar-pilar yang menjulang tinggi dan lengkungan-lengkungan yang indah, masjid ini adalah manifestasi visual dari keimanan dan keunggulan estetika.
Penting untuk memahami bahwa kejayaan Cordoba bukan hanya tentang arsitektur megah, melainkan juga tentang kemajuan ilmu pengetahuan. Perpustakaan Cordoba, yang konon menyimpan ratusan ribu manuskrip, menjadi daya tarik bagi para cendekiawan dari berbagai penjuru dunia. Di sanalah karya-karya klasik Yunani dan Romawi diterjemahkan, dipelajari, dan dikembangkan lebih lanjut. Ilmu kedokteran, matematika, astronomi, dan filsafat mengalami kemajuan signifikan di bawah bimbingan para ilmuwan Muslim.
Sosok-sosok seperti Ibnu Rusyd (Averroes), seorang filsuf dan ahli hukum yang termasyhur, menjadi simbol intelektualitas Cordoba. Karya-karyanya tentang filsafat Aristoteles sangat berpengaruh di Eropa dan membantu membangkitkan minat pada pemikiran klasik. Ilmuwan Muslim lain, seperti Az-Zahrawi (Abulcasis), seorang ahli bedah terkemuka, memberikan kontribusi besar bagi perkembangan ilmu kedokteran.
Kejayaan Cordoba juga tercermin dalam toleransi beragama yang relatif tinggi pada masa itu. Meskipun Cordoba adalah kota yang didominasi oleh Muslim, kaum Kristen dan Yahudi diizinkan untuk menjalankan agama mereka dengan bebas. Kondisi ini menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertukaran budaya dan intelektual, yang semakin memperkaya peradaban Cordoba.
Al-Qur'an sendiri menekankan pentingnya ilmu pengetahuan dan akal budi. Allah SWT berfirman dalam Surah Az-Zumar ayat 9:
قُلْ هَلْ يَسْتَوِي ٱلَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ
Artinya: "Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran."
Ayat ini jelas menunjukkan bahwa Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan dan akal budi. Kejayaan Cordoba adalah bukti nyata bagaimana ajaran Islam dapat memotivasi umatnya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan membangun peradaban yang maju.
Rasulullah SAW juga bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
Artinya: "Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga."
Hadits ini menegaskan bahwa mencari ilmu adalah ibadah yang mulia dan akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.
Kejayaan Cordoba adalah sebuah babak penting dalam sejarah Islam dan sejarah dunia. Ia mengajarkan kita tentang pentingnya ilmu pengetahuan, toleransi, dan kerjasama dalam membangun peradaban yang maju. Meskipun kekuasaan Islam di Spanyol pada akhirnya berakhir, warisan Cordoba tetap hidup dan menjadi inspirasi bagi kita semua. Kita hendaknya mengambil pelajaran dari kejayaan ini dan berusaha untuk meneladani semangat ilmu pengetahuan dan toleransi yang pernah mewarnai Cordoba.
Reference:
- Sejarah Peradaban Islam
- Badri Yatim
- Islam di Andalusia
- Prof. Dr. Harun Nasution
Wallahu A'lam