Pemilihan Raja Hutan
Qumedia - Pada suatu hari di sebuah hutan belantara akan digelar pemilihan raja hutan. Calonnya si Singa, harimau dan Macan.
Hewan-hewan di hutan tahu siapapun yang jadi raja nanti hidup mereka tidak akan aman, karena mereka semua jahat.
Tiba-tiba muncul si kancil yang cerdik dengan yakin berkata kepada hewan-hewan lainnya. “kita dekati saja si singa, karena dia pasti menang, tidak ada yang bisa mengalahkan dia di hutan ini!”
Si kambing pun menyahut: “Ogah!, kalau dia jadi pemimpin kita bakal dimangsa cil!”
“Oh nggak begitu!” sahut Si Kancil, “Kalau kita dukung singa, kita akan dekat dengan dia, kalau kita dekat dengan dia, pasti kan dia akan baik pada kita karena kita mendukungnya. Untung kan?!" tukas si kancil mantap.
"Benar juga kamu cil!" kata si Monyet, lalu ramai ramai sekelompok hewan yang setuju dengan si kancil sepakat untuk mendukung si singa, dan menyatakan dukungannya, “Besok kita datangi si Singa ya”
datanglah mereka kepada singa menyatakan dukungannya, singapun menyerinagi tersenyum, giginya yang tajam memantulkan sinar matahari sore.
"singa hari ini sudah jadi teman kita, tidak usah takut kawan-kawan!"
Tibalah saat pemilihan, semua binatang menentukan pilihan dan benar si singa lah yang menjadi raja hutan.
singa dengan jumawa berkata “terima kasih pendukung-pendukungku, berkat kalian aku jadi raja hutan. Nanti malam aku tunggu kalian di istanaku, kita rayakan kemenangan ini" seringai giginya semakin besar dan jelas.
"Apa ku bilang, kita beruntung! kita aman sekarang!" kata si kancil riang.
"iya cil kamu memang cerdik" kata si kambing dan hewan-hewan lainnya.
sesampainya mereka di istana, singa menyambut dengan seringai giginya yang mengkilap "selamat datang teman-temanku!"
"Bluk" suara gerbang tertutup dan terkunci rapat, mereka semua kaget.
silakan kalian duduk "kawan-kawanuk" kata singa.
Tak lama kemudian kawanan singa pun datang lalu memangsa mereka habis tanpa sisa tanpa belas kasihan sedikit pun.
hanya tersisa si kancil mungil yang sempat bersembunyi di bawah meja, ia hanya pasrah menunggu giliran.
Mereka kira senyuman singa adalah cinta, padahal singa tetaplah singa. Qumedia